Saat pagi sekitar pukul 10.00 WIB, korban yang
mengenakan kaus hijau dan celana hitam berjalan kaki dari rumahnya, arah
Selatan menuju Utara. Namun nahas, ketika korban yang berupaya menyeberangi rel
perlintasan di Kilometer 34+2 justru tertemper KA. Meski demikian, beberapa saksi
sempat melihat korban berhenti berjalan dengan jarak satu meter dari rel
perlintasan sebelum KA melintas. "Korban bermaksud ke rumah tetangganya,
Siti Karmiya untuk membantu memasak hajatan. Diduga korban lengah tidak melihat
kanan kiri pada saat menyeberang rel Kereta Api hingga tertabrak," terang
Sunarto saat dihubungi melalui ponsel.
Petugas Polsek Gubug yang menerima laporan insiden
kecelakaan tersebut langsung menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Merujuk pemeriksaan medis tim Puskesmas Gubug, tidak ditemukan adanya unsur
penganiayaan pada fisik korban.
"Korban terpental sejauh 3 meter dan masuk ke
selokan. Kepala korban juga terbentur batu. Murni tertabrak Kereta Api. Jenazah
korban kemudian diserahkan keluarga untuk dimakamkan," pungkas Sunarto.
Manajer Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo,
mengatakan, korban tertemper KA Barang Anggrek rute Jakarta-Surabaya sekitar
pukul 10.14. Sebelumnya, dari kejauhan masinis sudah berulangkali membunyikan
klakson lokomotif, namun tak diindahkan. "Kami imbau masyarakat untuk
membantu memperingatkan apabila ada orang yang berada di jalur KA, karena
sangat membahayakan keselamatan perjalanan KA dan masyarakat," kata
Franoto. Cl – Sumber : Kompas.com
GROBOGAN – Radar Tujuh,
Seorang pejalan kaki, Fitriana Dewi (24) tewas tertabrak Kereta Api barang di
rel perlintasan tanpa palang pintu tak jauh dari rumahnya di Desa Mlilir,
Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu (27/7/2024). Kapolsek
Gubug, AKP Sunarto menyampaikan, korban sebelumnya berpamitan dengan
keluarganya hendak ikut membantu memasak persiapan hajatan tetangganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar