RADARTUJUH-Pekalongan (28/07/2024) Mahasiswa KKN dari Universitas Diponegoro, Amanda Arum Linggaringtyas dari jurusan Teknik Lingkungan melakukan pelatihan dan juga edukasi mengenai pembuatan eco-enzym dan produk turunannya yaitu sabun cuci piring di Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan.
Eco-enzym adalah hasil fermentasi dari sampah organik dengan bantuan larutan gula yang membutuhkan waktu 3 bulan untuk pembuatannya. Sampah organik yang bisa dijadikan bahan eco-enzym adalah sampah sayuran dan kulit buah. Eco-enzym memiliki banyak manfaat, contohnya bisa menjadi pupuk cair, pestisida, cairan pembersih (piring, lantai), pengusir serangga dan lainnya. Karena banyaknya manfaat dari eco-enzym, cairan ini sering dijuluki cairan 1001 manfaat.
Maka dari itu, mahasiswa KKN UNDIP mengajak ibu-ibu PKK pada Kelurahan Kepatihan untuk mengolah sampah organik menjadi eco-enzym melalui pelatihan yang diadakan pada tanggal 28 Juli 2024. Pelatihan ini mengajarkan kepada ibu-ibu PKK untuk pembuatan Eco-enzym dan sabun cuci piring dari eco-enzym, selain itu juga mengedukasi mengenai pentingnya pengolahan sampah organik yang mayoritas menjadi timbulan sampah dominan di Indonesia. Mahasiswa KKN UNDIP juga memberikan produk sampel sabun dari eco-enzym agar ibu-ibu yakin produk bisa digunakan dan mulai mencoba membuatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar